Why Do Geese Fly in Formation?


You hear a distant call in the sky, "Honk! Honk!" You look up and see a V-shaped formation of geese passing overhead and going south.

Taken From http://cerdasforlife.blogspot.com/2012/01/filosofi-angsa.html


That V-shaped formation of geese actually goes at the express train speed of about 50 miles an hour. We can make a guess as to why they fly in this formation. We know that airplanes fly in this formation, too, so that each planes can see the other and follow a leader. The geese also follow a leader on their flights, a wise old gander which knows the way perfectly, day or night. The V-formation is as good as for them as it is for planes.

Altogether, there are approximately 40 differrent species of geese. Only 10 or 12 are found in the United States, and practically all of these are only winter visitor. The goose might be considered a Canadian bird.

The best known of these geese is actually called the "Canadian goose" It flies over nearly all of North America while migrating. Its head and neck are black with a broad white patch extending across its throat and sometimes up across both cheeks.

The canada goose usually keeps the same mate for a lifetime. Its favorite food in spring and summer are grasshoppers, but it also eats other inscets and earthworms. Much of time, however, it feeds on wild plants, wild rice, the roots of rushes. It builds its nest on the ground, as do other geese, and lines the nest with down from its own breast.

The Canada goose is delicious to eat, and until laws here were passed to protect it, thousands were killed every year. A grown goose weighs about 12 to 14 pounds.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Honk!....Honk!... Begitulah bunyinya jika suatu hari kamu melihat ke langit saat musim dingin segerombol angsa membentuk formasi V terbang ke selatan.

Formasi V pada angsa ini sebenarnya bergerak 50 mil perjam (setara 81 km/jam) secepat kereta api express. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa angsa-angsa ini terbang dengan formasi demikian. Seperti yang kita tahu pesawat terbang membentuk formasi seperti ini juga sehingga pesawat lain mampu melihat dan mengawasi satu sama lain sekaligus mengikuti pesawat terdepan. Angsa ini juga mengikuti angsa terdepan (leader) selama perjalanan. Biasanya angsa yang memimpin adalah angsa jantan yang mampu melihat dengan jelas arah tujuan baik waktu siang maupun malam. Formasi angsa seperti ini sama menguntungkannya bagi para pilot dalam formasi pesawat.

Pada waktu yang bersamaan, kurang lebih terdapat 40 spesies angsa yang berbeda-beda bermigrasi. 10 atau 12 jenis angsa dapat dijumpai di Amerika hanya pada saat musim dingin. Angsa-angsa tersebut tergolong dalam kategori burung Kanada dan lebih populer dikenal sebagai "Angsa Kanada".

Selama bermigrasi angsa-angsa ini terbang melewati hampir semua bagian Amerika Utara. Kepala dan lehernya biasanya berwarna hitam dengan warna putih di bagian pipi.

Angsa Kanada biasanya hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Makanan kesukaannya saat musim semi dan musim panas adalah belalang, selain itu mereka juga makan serangga atau cacing. Angsa ini biasanya menghabiskan waktu memakan tanaman liar, padi liar, atau akar semak-semak. Mereka membuat sarang di daratan dengan bulu-bulu halus dari dadanya.

Angsa Kanada biasanya lezat dikonsumsi, sampai undang-undang perlindungan angsa diberlakukan ribuan angsa diburu setiap tahunnya. Seekor angsa biasanya memiliki berat badan 12 sampai 14 pound (kurang lebih 6 kg)

Source: Book entitled "Tell Me Why ?" by Arkaedy Leokum

Translated: Cahya Ferry Kusuma

0 comments:

How Does A Chameleon Change its Colors ?


How Does A Chameleon Change its Colors ?

How does the chameleon change its colors from a bright green to a grey-black or to yellow spots? Did nature give the chameleon an automatic color changer for its skin, so that it could resemble its background wherever it goes?
Photo Taken from hezronkyle.wordpress.com
The strange fact about the chameleon's activity to change its color is that it is not caused by the color of its surroundings! The chameleon pays no attention to its surroundings.

The skin of chameleon is transparent. Underneath its skin, there are layers of cells which contain yellow, black, and red coloring matter. When these cells expand or contract, we see a change in the color of the chameleon.
Photo Taken From scienceprojectideasforkids.com

But what makes those cells go to work? When the chameleon becomes angry or frightened, its nervous system sends a message to the cells. Anger cause the colors to darken; excitement and fright bring paler shades and yellow spots.

Sunlight also affects the chameleon's colors. Hot sunlight will make those cells turn dark, or almost black. High temperature without sunlight usually produce green colors, low temperature produce green colors. And darkness makes the chameleon fade to a cream color with yellow spots.

So wee see that various things like emotion, temperature, and light cause, the nervous system of the chameleon to make its color cells perform their tricks, and not the color of its surroundings.

It so happens, of course, that these changes in color help the chameleon become almost invisible to its enemies like snakes or birds. And because the chameleon is such a slow-movng animal, it needs this kind of protection to save its life.

__________________________________________________________________________________

Bagaimana Bunglon Merubah Warna Kulitnya?

Bagaimana seekor bunglon bisa merubah warnanya dari hijau terang menjadi hitam keabu-abuan atau menjadi bercak-bercak kuning ? Apakah sudah diatur oleh alam bahwa seekor bunglon mampu berubah warna (mimikri) sesuai lingkungannya ?

Fakta menunjukkan bahwa kemampuan mimikri bunglon "tidak" disebabkan oleh lingkungannya. Bunglon berubah warna "bukan" karena bentuk kamuflase dari serangan musuh. Bahkan bunglon sendiri tidak "peduli" pada lingkungan sekitarnya.

Kulit bunglon sebenarnya transparan. Di bawah permukaan kulitnya terdapat lapisan sel yang mengandung pigmen warna kuning, hitam, dan merah. Ketika sel-sel tersebut menyusut atau merenggang perubahan warna terjadi.

Namun bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Perubahan warna kulit ternyata tergantung suasana hati si bunglon. Ketika bunglon marah atau pun merasa terancam, sistem saraf akan menyampaikan pesan ke lapisan-lapisan sel yang terdapat di bawah pemukaan kulitnya yang transparan tersebut. Warna gelap muncul saat bunglon marah, sedangkan warna pucat dan bercak-bercak kuning muncul saat bunglon merasa senang atau terancam.

Cahaya matahari juga mempengaruhi warna kulit bunglon. Cahaya matahari yang panas akan membuat sel-sel berubah menjadi gelap menghitam. Suhu yang tinggi tanpa disertai cahaya matahari merangsang sel-sel untuk memproduksi warna hijau. Warna hijau juga muncul apabila suhu rendah. Saat malam atau berada di dalam kegelapan bunglon berubah menjadi pucat dengan bercak-bercak kuning.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan warna kulit pada bunglon dipengaruhi oleh suasana hati (mood), suhu, dan intensitas cahaya, bukan karena untuk menyesuaikan warna lingkungan sekitar.

Namun tidak dipungkiri pula bunglon yang dikategorikan sebagai hewan lamban ini dengan kemampuannya berubah warna kulit mampu melindungi diri dan mengelabuhi musuh dan pemangsa, seperti ular dan burung.


Can You See The Chameleon?


Photo Taken From myimaginarylife.blogspot.com

EMANG GA ADA KALEE ....

Source: A Book "Tell Me Why?" by Arkady Leokum

translated by Cahya Ferry Kusuma

0 comments:

A SALAD BOWL

Adapted from American identity slogan "A Salad Bowl" This blog contains various moments that The M-Stylist shares. It's me, M-Stylist -Moments Stylist. Sorry if the name is pretty lame and freak. But I love to be Freak! it's like my middle name *ups

Like all nerd as usual, in this blog I nerdly capture things I love, share my style of mind, post my God-bless Paper, and... lemme figure what's next...

Have Fun Reading Nerds!

The Jakarta Post Breaking News